Terbaru

Minggu, Februari 15, 2009

(4) Comments

Apologi Setan Terhadap Kedudukannya Yang Diskriminatif

INDRA - Dunia ini adalah panggung sandiwara, bagaimana dengan akhirat? akhirat adalah the real life. Kalau dalam pemahaman Bhidisme, dunia ini adalah fana. hanya senda gurau dan permainan saja. Kalau boleh saya kutip kata-kata Tong Sam Chong(film sun go kong) "Kosong adalah berisi berisi adalah kosong". Sebuah kata-kata yang penuh dengan filosofi. Tuhan menciptakan semua makhluk dengan segala kuasanya tanpa membeda-bedakan satu sama lain dan mempunyai tugas masing-masing untuk mengabdi pada sang pencipta.

Di alam nyata seperti sekarang yang membeda-bedakan status sosial dan kedudukan makhluk yaitu manusia. Manusia yang sering disebut insan kamil atau Makhluk paling sempurna karena anugrah akal dari sang pencipta. Manusia adalah makhluk yang variatif dalam melaksanakan kepatuhannya terhadap Tuhan. Berbeda dengan Makhluk lainnya seperti hewan dan tumbuhan yang memang sudah taat dengan ketentuanNya.

Di alam lain ada yang disebut Setan atau sering dijuluki sebagai penggoda manusia yang melaksanakan pengabdian terhadap pencipta. Setan sering dikutuk oleh dan di hindari oleh makhluk yang bernama manusia. Sifat penggoda yang dimilikinya dapat membuat manuisa melenceng dari apa yang telah di perintah sang pencipta.

Dalam pikiran saya, timbul imaji yang tercipta untuk membuat suatu refleksi terhadap manusia yang terkadang mengutuk setan sementara setan itu adalah dirinya.

Dalam sebuah kesempatan, ketika seorang yang taat mengabdi pada tuhan sedang melakukan perjalanan. Tiba-tiba ditengah-tengah perjalanan ada ada yang meminta tolong, setelah dilihat ternyata yang meminta tolong itu adalah setan yang terhimpit batu besar.

Kemudian orang taat itu bertanya
" wahai setan, kenapa kau minta tolong kepadaku?"

"karena kau adalah orang yang taat dan penolong",Jawab setan.

"kau adalah penggoda, dan semua orang mengutukmu setan" tunjuk orang taat.

"Kau adalah orang yang taat dan patuh pada tuhan, Kalau tidak ada aku, kau tidak akan ada!" jawab setan.

sejenak orang taat itu berfikir lalu memjawab "baiklah akau akan menolongmu karena kau adalah makhluk yang telah menjadikanku lebih waspada terhadap godaanmu dan menjadi taat pada tuhan".

Orang taat itu pun membantu menggeser batu yang menghimpit setan itu. Lalu setan pun berkata " ini adalah panggung sandiwara, peranan anda sebagai orang taat dan saya mendapat peran menjadi setan sang penggoda , karena di kehidupan berikutnya aku akan terjerumus kedalam api neraka yang amat panas". orang taat pun menganggukan kepala.

Setan pun berkatalagi "Aku pun ingin masuk surga, tapi jika semua makhluk didunia ini baik, akan adakah tantangan untuk anda wahai orang taat?" tanya setan.

Terakhir sebelum pergi setan ber pesan " Teruslah jadi orang yang taat dan patuh pada peraturan tuhan, karena ku tak akan pernah berhenti menggoda kalian wahai manusia...!"

Menurut anda, bagaimana jika setan mempunyai apologi atau pembelaan seperti itu?
Apa tujuan pencipta, setan diciptakan tetapi dikutuk? padahal sama-sama makhluk sang pencipta.

Bagi saya yang terpenting adalah, bagaimana sifat setan itu tidak tumbuh dalam jiwa kita dan memahami eksistensi manusia dicipta di dunia.
(sebuah refleksi jiwa pribadi indra) Oleh : Indra Munawar
4 Komentar Pembaca (reader comment) to "Apologi Setan Terhadap Kedudukannya Yang Diskriminatif"
Anonim said :
16 Februari 2009 pukul 12.17
Well, sejatinya bukankah setan itu diam dalam hati kita??? tergantung apakah kita akan memeliharanya atau memenjarakannya
Anonim said :
17 Februari 2009 pukul 23.04
Musti hati-hati dengan orang yang belum dikenal.
Adi said :
29 Maret 2009 pukul 22.50
Sebenarnya setan bukan hanya dari bangsa jin saja yang hidup di alam lain dan berdampingan dengan kehidupan manusia. Tapi cuba kalau di cermati Al Quran Surat An Naas dari ayat 4 sampai 6. Pada ayat-ayat itu bisa ditangkap bahawa setan itu ada dari golongan jin dan juga manusia. Jadi Manusia pun bisa menjadi setan.
Dan saya setuju dengan Mas Indra dalam kalimat :"Bagi saya yang terpenting adalah, bagaimana sifat setan itu tidak tumbuh dalam jiwa kita dan memahami eksistensi manusia dicipta di dunia."
Jalan satu-satunya untuk menagkal tumbuhnya sifat setan adalah melakukan hal-hal yang di benci setan! Dan hanya boleh memiliki rasa takut hanya pada Alloh (berlindung hanya kepada Alloh)
aroel said :
3 April 2009 pukul 10.13
setan ada di setiap jiwa manusia hanya tergantung manusia itu sendiri bagaimana menghindari godaannya tersebut,,hanya doa kepada allah swt kita dapat terlindung dari godaan setan

Posting Komentar

Jumlah Pengunjung Berbagai Negara

Indra's Blog Visitor
Profil Facebook Stif Blass

Sponsored Links